Gus Dur, tokoh agama, tokoh pluralisme, bapak bangsa dan Presiden RI ke-4 telah tiada. Namun kenangan beliau akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia. Dari sisi manapun kita memandang, Gus Dur memang pantas untuk dikagumi dan diidolakan.
Saat beliau meninggal beberapa waktu lalu, sangat banyak pelayat yg datang untuk mendoakan dan memberi penghormatan terakhir kepada beliau, termasuk Presiden RI ke-6, SBY. Para peziarah pun datang dari berbagai daerah,khususnya dari Jawa Timur yang memang basis kaum nahdliyin.
Namun, dari kesekian banyak peziarah yang datang, ternyata masih banyak yang tanpa sadar melakukan perbuatan syirik, misalnya dengan membawa pulang secuil batu nisan, bunga atau sejumput tanah yang ada di pusara beliau.
"Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)
"Allah tidak mengampuni dosa syirik." (QS An-Nisa': 48)
Nabi SAW menganjurkan kita berziarah kubur setelah beliau memohon izin kepada Allah, tujuannya agar kita selalu ingat bahwa kelak kita akan mengalami kematian juga. Doakan si mayat agar diampuni dosa-dosanya.
Jika tujuan kita berziarah adalah mengharap berkah, syafaat dan kekayaan, maka itu perbuatan yang menyimpang.
Kurangnya pemahaman dan ilmu agama yang kita miliki adalah faktor yang menyebabkan kesesatan ini. Masih banyak yang menganggap kuburan keramat bisa mendatangkan kebaikan. Salah besar! Itulah tipu daya setan dan hanya menyebabkan dosa besar saja.
Mari kita tingkatkan pemahaman kita tentang agama, agar tipu daya setan dapat kita hindari. Bukankah setan adalah musuh yang nyata??
Wallahu a'lam bis-showab.....
1 komentar:
Benar sekali, sangat memprihatinkan jika kita melihat kenyataan dalam masyarakat kita masih sering terjadi praktek perbuatan syirik. Segera perbanyak ilmu dan bertobat
Posting Komentar